Urgensi Historisitas Al-Quran

Komparasi Pemikiran Martin Heidegger dan Nasr Hamid Abu Zayd Dalam Memahami Al-Quran

Penulis

  • Rahmat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.61683/isme.vol22.2024.10-19

Kata Kunci:

Martin Heidegger, Nasr Hamid Abu Zayd, Fiksitas, Produk Budaya dan Realitas Arab, Historisitas Al-Quran

Abstrak

Realitas Arab sebagai historisitas Al-Quran tentu memiliki peran yang sangat urgen dalam proses menafsirkan Al-Quran. Mengabaikan historisitas Al-Quran akan bermuara pada penafsiran yang dogmatis dan kaku terhadap realitas kekinian. Tulisan ini merupakan library research dan menggunakan metodologi kualitatif dengan mengolah beberapa data-data yang berkaitan pada objek yang akan dikaji yaitu mengelaborasi dua pemikiran tokoh hermeneutik klasik dan kontemporer yaitu Martin Heidegger dan Nasr Hamid Abu Zayd. Hasil dari tulisan ini adalah Heidegger dan Nasr sama-sama sepakat mengenai historisitas Al-Quran yang tidak hanya pada ranah mikro (asbabal-nuzul) akan tetapi secara makro pula (realitas Arab) dalam memahami makna Al-Quran. Heidegger dengan teori Throwness-nya melihat teks secara dinamis, di mana teks sangat berpengaruh terhadap konteks. Artinya setiap teks membutuhkan interpretasi secara terus menerus dengan mempertimbangkan konteks historis terdahulu dan kekinian. Sedangkan historisitas Al-Quran bagi Nasr Hamid Abu Zayd adalah melihat Al-Quran sebagai produk budaya atau respons realitas Arab yang terjadi pada masa itu (Muntaj Tsaqafi). Oleh karena itu dalam proses interpretasi perlu kiranya untuk mengkaji realitas Arab pada saat itu sebagai bahan pertimbangan dalam menemukan signifikansi di balik teks yang dapat dikontekstualisasikan. Antara Martin Heidegger dan Nasr Hamid Abu Zayd melihat suatu pemahaman tidak akan pernah bersifat final, maka dari itu pemahaman selalu membutuhkan interpretasi secara dinamis sesuai dengan konteksnya.

Referensi

Abu Zayd, N. H. (n.d.). Tekstualitas Al-Quran: Kritik Terhadap Ulumul Quran (M. I. Aziz, Ed.). LKiS Yogyakarta.

Aiman, G. (2022). Pemikiran Martin Heidegger Tentang Eksistensialisme dan Pengejawantahan Metodologinya Dalam Pendidikan Islam. Jurnal Teknologi Pendidikan, 11(2), 246–254. https://doi.org/10.32832/tek.pend.v11i2.7298

Ajeng kinasih, Dandi Ramlan Nugraha, Fakhri Putra Tanoto, L. A. F. (2021). Tafsir Kontemporer Kajian Pemikiran Tafsir Nasr Hamid Zaid. UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 1–15.

Aksin Wijaya. (2020). Arah baru studi Ulumul Qur’an: memburu pesan Tuhan di balik fenomena budaya / Dr. Aksin Wijaya; editor Yusri Elga (pertama, Vol. 1). IRCiSoD.

Alfitri, A. (2002). Studi Quran Kontemporer: Telaah Atas Hermeneuitik Quran Nashr Hamid Abu Zayd. Millah, 2(1), 50–66. https://doi.org/10.20885/millah.vol2.iss1.art4

Arif, M. (2017). Hermeneutika Heidegger Dan Relevansinya Terhadap Kajian Al-Qur’an. Jurnal Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an Dan Hadis, 16(1), 85. https://doi.org/10.14421/qh.2015.1601-05

Badruzaman, A. (2018). Dialektika Langit dan Bumi (p. 124).

Budi Hardiman, F. (2015). SENI MEMAHAMI: Hermeneutik Dari Schleiermacher Sampai Derrida. PT. KANISIUS.

DR. Aksin Wjaya. (2020, December). MENALAR AUTENTISITAS WAHYU TUHAN: Kritik Atas Nalar Tafsir Gender. IRCiSoD, 1–328.

Faiz, F. (2022). Hermeneutika Al-Quran: Tema-tema Kontroversial (I). KALIMEDIA.

Heidegger, M. (2001). Being and Time (translated by Macquarrie & Robinson) (p. 524). papers3://publication/uuid/F124BB9B-EC9C-4262-BDBC-F17102BC5368

Kurdi, & Dkk. (n.d.). Hermeneutika Al-Quran dan Hadis. eLSAQ Press.

Madjid, N. (2019). KHAZANAH INTELEKTUAL ISLAM. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Niamullah, A. (2022). Pandangan Nasr Hamid Abu Zayd Terhadap Al-Quran Dan Interpretasinya. El-Maqra’, 2(2), 1–10.

Rahmanu, A. (n.d.). PARADIGMA TEOANTROPOSENTRIS: Dalam Konstelasi Tafsir Hukum Islam. IRCiSoD.

Sansan Ziaul Haq. (2020). Fenomena Wahyu Al-Quran. Jurnal Al-Fanar, 2(2), 113–132. https://doi.org/10.33511/alfanar.v2n2.113-132

Saputra, D. M., & Latipah. (2019). Konsep Historisitas Teks Al-Qur’an: Telaah atas Pembacaan Kontemporer Muhammad Arkoun. Jurnal Al-Dirayah, 2(1), 47–61. http://jurnal.stiqlathifiyyah.ac.id/index.php/dirayah/article/view/25

Shihab, M. Q. (2013). KAIDAH TAFSIR. Lentera Hati.

Solahudin, M. (2016). Pendekatan Tekstual Dan Kontekstual Dalam Penafsiran Alquran. Al-Bayan: Jurnal Studi Ilmu Al- Qur’an Dan Tafsir, 1(2), 115–130. https://doi.org/10.15575/al-bayan.v1i2.1596

Syamsuddin, S. (2017). HEREMENEUTIKA DAN PENEGEMBANGAN ULUMUL QUR’AN (I). PESANTREN NEWESIA PRESS.

Syamsuddin, S., & Dkk. (2024). Aplikasi Pendekatan Ma’na-Cum-Maghza Atas Ayat-ayat Al-Quran (I). Baitul Hikmah press.

Wijayanti, I. G. A. N. (2021). Analisis Semiotika Pada Media Sosial Meme “ Designer ’ S Life ”. Prosiding Seminar Nasional Desain Dan Arsitektur (SENADA), 4(April), 301–308. https://eprosiding.idbbali.ac.id/index.php/senada/article/view/590/365

Unduhan

Diterbitkan

2024-12-31

Cara Mengutip

Rahmat. (2024). Urgensi Historisitas Al-Quran: Komparasi Pemikiran Martin Heidegger dan Nasr Hamid Abu Zayd Dalam Memahami Al-Quran. ISME : Journal of Islamic Studies and Multidisciplinary Research, 2(2), 10–19. https://doi.org/10.61683/isme.vol22.2024.10-19

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

Obs.: Plugin ini minimal membutuhkan satu plugin statistik/laporan aktif. Jika plugin statistik menghasilkan lebih dari satu metrik, pilihlah metrik utama pada pengaturan halaman admin dan/atau pada halaman pengaturan manajer jurnal.